Saturday, May 27, 2023

Mendobrak Tren: Strategi Unik BUMN Waskita dalam Menutup Beban Utang dengan Penjualan Ruas Tol

waskita jual ruas tol - Setelah banyak pengamat dan aktivis meramalkan beban utang BUMN Waskita yang besar, kini terjadi fakta penjualan jalan tol. Beberapa ruas tol yang dibangun dan dikelola oleh PT Waskita Karya Tbk akan dijual oleh pemerintah dengan tujuan untuk menutupi beban utang dalam neraca keuangan BUMN tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah tidak akan sembarangan dalam menjual ruas tol tersebut. Ia memastikan bahwa penawarannya akan disesuaikan dengan kondisi pasar.

Sejak September 2023, dua ruas tol yang dimiliki oleh perusahaan dengan kode saham WSKT tersebut telah diserahkan ke Indonesia Investment Authority (INA), yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

“Tergantung pada pasar, cita-cita boleh saja, kemarin INA sudah membeli beberapa,” kata Erick saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, seperti yang dikutip oleh Sumbawanews.com dan ri CNBC, pada Minggu (28/5/2023).

Erick mengungkapkan bahwa beberapa ruas tol lainnya masih dalam proses penjajakan. Ia yakin bahwa para investor masih tertarik dengan divestasi yang ditawarkan oleh Waskita. Pasalnya, kondisi ekonomi makro di dalam negeri terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.

“Kita juga melihat mitra-mitra yang percaya dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tambahnya.

Aksi korporasi ini akan berlangsung hingga tahun 2025 dengan tujuan untuk menutupi utang Waskita. Hal ini disebabkan oleh pembangunan infrastruktur yang masih menjadi beban utang perusahaan.

WSKT memang memiliki liabilitas, termasuk utang sebesar Rp 84,37 triliun per tanggal 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi pada tanggal 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp 83,98 triliun.

Sejak November tahun lalu, terdapat lima ruas tol yang masuk dalam daftar divestasi. Diikuti oleh tiga ruas tol yang telah melepas sebagian sahamnya sepanjang tahun lalu, yaitu Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Kanci-Pejagan, dan Tol Pejagan-Pemalang.

Sementara itu, lima ruas tol lainnya masih menunggu investor atau kemitraan strategis hingga tahun 2025 mendatang, antara lain Tol Pemalang-Batang, Tol Depok-Antasari, Tol Pasuruan-Probolinggo, dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Sedangkan, Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar saat ini masih dalam tahap kajian oleh Waskita Karya.

BUMN Karya ini memang memiliki saham di beberapa ruas tol di Indonesia. Beberapa tol yang dimaksud antara lain Tol Kuala Tanjung-Tb Tinggi-Parapat dengan panjang 143 km, kepemilikan saham mencapai 2,96%.

Selanjutnya, Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dengan panjang 112 km, kepemilikan saham mencapai 99,49%. Tol Bekasi-Cawang-Kp Melayu dengan panjang 16 km memiliki kepemilikan saham sebesar 71,80%. Sementara Tol Cimanggis-Cibitung dengan panjang 25 km memiliki kepemilikan saham sebesar 35%.

Selain itu, Tol Depok-Antasari dengan panjang 22 km memiliki kepemilikan saham sebesar 18,20%. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dengan panjang 54 km memiliki kepemilikan saham sebesar 99,99%. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dengan panjang 60 km memiliki kepemilikan saham sebesar 16%. Dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dengan panjang 207 km memiliki kepemilikan saham sebesar 20%. (sn02)

Perlu dicatat bahwa penjualan ruas tol ini adalah langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dan BUMN Waskita untuk mengatasi beban utang yang ada. Dengan menjual ruas tol kepada investor atau mitra strategis, diharapkan beban utang perusahaan dapat tereduksi dan sumber daya yang diperoleh dari penjualan dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur lainnya.

Dalam menghadapi proses divestasi ini, pemerintah dan BUMN Waskita harus mempertimbangkan kondisi pasar dan minat investor. Hal ini penting agar penawaran harga ruas tol dapat mencerminkan nilai yang sebenarnya dan memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan.

Selain itu, kerja sama dengan investor atau mitra strategis juga perlu dijaga untuk memastikan kelancaran operasional dan pengembangan ruas tol di masa depan. Pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia menjadi salah satu faktor yang dapat menarik minat investor dalam divestasi ini.

Dengan adanya langkah ini, diharapkan BUMN Waskita dapat mengurangi beban utang dan fokus pada pengembangan infrastruktur yang lebih efisien dan berkelanjutan. Pemerintah juga berperan penting dalam mengawasi dan mendukung proses divestasi ini agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Kesimpulannya, penjualan ruas tol oleh BUMN Waskita merupakan langkah strategis dalam mengatasi beban utang. Peran pemerintah dan minat investor menjadi faktor penting dalam kesuksesan proses divestasi ini. Dengan mengoptimalkan sumber daya yang diperoleh dari penjualan, diharapkan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat terus berlanjut dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Mendobrak Tren: Strategi Unik BUMN Waskita dalam Menutup Beban Utang dengan Penjualan Ruas Tol

waskita jual ruas tol - Setelah banyak pengamat dan aktivis meramalkan beban utang BUMN Waskita yang besar, kini terjadi fakta penjualan ja...